Belajar Sabar dari Memancing

Belajar Sabar dari Memancing
Belajar Sabar dari Memancing
 

Memancing merupakan sebuah kegiatan / aktivitas yang dilakukan seseorang karena hobi. Selain karena hobi, kegiatan memancing juga bisa dijadikan salah satu referensi untuk mencari nafkah dan mendapatkan penghasilan dari hobi atau kesenangannya mencari ikan. Bagi yang posisi rumahnya dekat dengan sungai, danau atau laut, biasanya keseharian mereka adalah mencari ikan, udang atau sejenisnya yang dapat mereka jual ke pasar dan mereka konsumsi setiap harinya.

Tidak sedikit orang memiliki hobi memancing sebagai sumber penghasilan mereka. Justru malah ada acara di televisi yang menayangkan kegiatan memancing di sungai, danau, atau laut. Saya rasa ini merupakan suatu kegiatan yang menjanjikan yang tidak akan tergerus oleh zaman. Karena makan merupakan suatu kebutuhan manusia yang tidak dapat diganti dengan barang.

Ada kemiripan kegiatan memancing dengan bertani yang kesehariannya pergi ke ladang, bercocok tanam, dan lain sebagainya guna mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Jika memancing karena memang dasar mereka karena hobi yang utama, yang kedua baru kebutuhan, namun kalau petani karena memang kegiatan yang harus dilakukkan untuk mencukupi kebutuhan yang diutamakan, bukan karena hobi.

Baca : Tolak Ukur Kedewasaan Seseorang Bukan dari Usia

Namun, tahukah kalian pelajaran apa yang didapat dari hobi atau kesenangan seseorang dari memancing? Saya jadi teringat dulu waktu masih sekolah dasar pas acara sosialisasi atau apa saya lupa. Di acara tersebut dilemparkan sebuah pertanyaan kepada Kami kurang lebih begini : "Pelajaran apa yang didapat dari memancing?". Kemudian ada yang menjawab : "Sabar". Entah cuma iseng menjawabnya atau hanya asal nyeplos teman saya ini. Namun ternyata jawabannya benar.

Memancing memang sebuah kegiatan yang melatih dan membutuhkan kesabaran yang tinggi. Jika tujuannya hanya mencari ikan, kenapa tidak memakai jaring atau jala yang peluang mendapatkan ikannya lebih besar? Bisa juga hanya beli di pasar lalu dibawa pulang dimasak untuk keluarga. Namun mereka memancing karena hatinya suka dari hobi tersebut, tidak ada yang memaksa. Jika bekerja di luar di pabrik atau ikut orang harus mengikuti peraturan yang dibuat.

Jika orang yang suka mancing boleh memberikan pendapatnya memilih antara memancing sebagai hobinya dan sebagai karyawan, mungkin akan seperti ini :"Saya pilih seperti ini saja, kepanasan, kehujanan, pulang tak tentu, dapat juga apalagi, tapi yang penting hati saya bahagia". Memang kebahagiaan itu letaknya di hati, bukan karena berlimpah harta dan materi. Sebenarnya sama dengan sudut pandang karyawan. Karyawan lebih memilih menjadi seorang karyawan karena mereka tidak siap dengan panas, hujan, tempat kotor, dan sebagainya. Hidup itu wang sinawang kata orang Jawa. Hidup itu saling melihat satu sama yang lain.

Namun tidak jika karena hobi. Walaupun berangkat pagi pulang pagi, berangkat siang diatas teriknya matahari, berangkat pas lagi hujan membuat badan kedinginan, berangkat tengah malam, jika dasarnya sudah hobi sudah tidak bisa dihalangi walaupun pulang tidak membawa ikan, hanya membawa joran dan kail pancingnya itupun beruntung kalau alat pancingnya tidak rusak waktu pulang.

Namun dari pengorbanannya semua itu atas dasar hobi tidak merasa berat untuk dilakukkan karena mereka mendapatkan kepuasan tersendiri dari usaha yang mereka tekuni. Mereka selalu bersabar sampai sukses kail pancingnya disambar oleh ikan. Sangat lega sekali rasanya jika umpan yang kita masukkan kedalam air dimakan oleh ikan, apalagi kalau sudah strike ngangkat ikan. Kalian pasti pernah merasakan bukan?

Baca : Pentingnya Pencitraan dalam Kehidupan

Kita dapat melatih kesabaran kita salah satunya dengan memancing. Sabar menunggu umpan disambar ikan, sabar dalam panas, sabar dalam hujan, sabar dalam tempat yang mungkin dianggap kotor dan lain sebagainya. Namun kata rinso berani kotor itu baik loh. Yang penting jika kotor langsung dibersihkan. Apalagi kita sebagai manusia harus selalu bersabar dalam menghadapi berbagai masalah yang kita hadapi setiap hari. Sabar saja pasti tak cukup, harus dengan usaha.

Belajar sabar bisa dimanapun dan dalam kegiatan apapun, tidak harus memancing. Memancing hanya salah satunya saja. Kita bisa melatih kesabaran dari kehidupan kita sehari-hari, makan seadanya misalnya (prihatin), sabar menunggu pembeli bagi yang berjualan, sabar jika kita dimaki-maki orang, jangan sampai kita melakukkan hal yang sama memaki-maki kembali dan seterusnya.

Bagi yang memiliki hobi apapun belajarlah sabar dari kegagalan dalam menekuni hobi kalian, dan terus berusaha sampai kesuksesan kita dapat meraihnya. Kesuksesan memerlukan kesabaran yang sangat luar biasa. Jangan lupa selalu bersabar! Tidak ada ruginya kok bersabar.

Semoga bermanfaat.

TOMTOMID
TOMTOMID Blogger | Gamer | Employee | Freelancer | Influencer | Player | YouTuber

6 comments for "Belajar Sabar dari Memancing"

  1. Saya gak hobi mancing sih, tapi beberapa kali pernah lah nyoba. Dan emang mancing itu kadang bisa melatih kesabaran. Apalagi pas ikannya tiba-tiba lepas dari kail.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kecewanya minta ampun tuh mas. Saya uga ga hobi sebenernya, suka biasa aja. artikel itu aku buat setelah kemarin saya melihat orang yang mancing sebelum salat Jum'at di empang belakang rumah saya. Terkadang inspirasi bisa datang dari mana saja tanpa kita sadari mas, sama halnya kayak rejeki. Hihihi

      Delete
  2. Konon mancing itu hokian. Kalau dasarnya bawa "keberuntungan", mau mancing seberapa lama jga pasti dapat..

    Sya punya saudara jauh yg hoby mancing jga. Kebetulan dia tipe pemancing yg spt itu..

    Gara2 hal itu, dia jadi sering dibawa dan diajak orang untuk mancing biar dapat katanya.. 😂😂😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, udah hoki ke temennya, hoki pula ke dirinya sendiri. Dapat jatah belanja istri tuh mas, romantis (rokok makan gratis) 😂😂😂

      Tapi sebenarnya ga uga mas, tempat saya cowoknya kebanyakan suka mancing, tapi kadang yang seniornya kalah sama yang junior dapatnya, padahal baru berapa kali pegang pancing.

      Saya rasa keberuntungan itu diperuntukkan siapa saja mas.

      Delete
    2. Haha bisa jadi. Tpi yg saudara sya itu memang hokinya gede kalau diajak mancing..

      Satu lgi yg unik dri seorang pemancing itu adalah rata2 nggak terlalu suka ngurusnya pas dapat dan atau malah dia sendiri nggak begitu suka sama ikannya setelah dimasak..

      Biasanya setelah mancing dan dapat ntah banyak atau sedikit, disimpan begitu sja di ember. Kalau nggak ada yg urus tuh ikannya, wah bisa jadi bangkai tuh karena kelamaan nggak diurus.. 😁

      Delete
    3. Mlipir aja ikut dia mas, pasti kecipratan. Entah ilmunya, entah hokinya. Wkwk

      Bener mas, cowok mah kebanyakan gitu, suka sama perjuangan nya aja, lw udah dapat ga terlalu diurus, malah mending makan pake sambal bawang dikasih walang sangit, ikan yang 1 harian digoreng kremes2 nikmat, tapi yang 5 jarian ludes buat yang lain or dijual. Emang ga terlalu suka makan hasil pancingannya sendiri, lebih suka perjuangannya sampe dapatinnya itu udah puas banget bagi pemancing.

      Lw ga taruh tuh dibak, dimarahin istri gara2 bau amis hahaha lw ga amis yaa pada mati sia2, pada ngapung paginya huhuhu

      Delete

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bijak! Tidak promosi keyword atau kata kunci blog pribadi guna mencari keuntungan sepihak, dan komentar tidak keluar dari pembahasan konten artikel yang kalian baca!

Untuk menjalin kerjasama yang baik, hubungi TOMTOMID melalui kontak yang telah tersedia! Terimakasih.

Regards,

TOMTOMID